Jangan mau jadi pengecut! Hidup harus berarti. Ada yang berubah, Ada yang bertahan. Karena zaman tak bisa dilawan. Yang pasti, kepercayaan harus diperjuangkan! (Chairil Anwar)   »  

Melek IT

Bukan hal mudah merubah sebuah kebiasaan yang sudah menjadi pakem sehari-hari. Membiasakan diri agar bisa bangun pagi dan solat subuh tepat waktu saja susahnya minta ampun. Begitu juga dengan melatih seseorang agar mau belajar melek IT. Butuh waktu dan pengaruh yang cukup lama agar bisa berubah

Di kantor tempat saya bekerja, sekretaris bos merupakan jajaran pegawai yang paling sulit belajar IT. Untuk update antivirus saja harus minta didampingi staf IT. Padahal tinggak klik kanan, lalu klik update. Beres. Repotnya lagi, saya juga yang akhirnya yang menjadi korban. Hampir tiap kali terjadi error di kompi sekretaris, saya jugalah yang sering diminta untuk membereskannya. Mereka juga tahu bahwa saya tidak memiliki latar belakang IT bahkan posisi saya bukan sebagai staf IT, namun mungkin karena saya ini berwajah tampan bak dewa, ya mau bagaimana lagi. Hitung-hitung amal.

Belajar IT sebenarnya bukan hal yang susah. Apalagi perangkat sudah tersedia secara lengkap. Koneksi internet, kompi dengan spek mumpuni, teman atau milis yang setiap saat siap membantu kita memecahkan masalah yang kita hadapi.

Saya lihat, ketidakmauan seseorang enggan belajar IT bisa disebabkan karena 2 hal. Pertama, di benak kita sudah tergambar bahwa IT adalah dunia rumit. Jika salah sedikit saja maka akan terjadi error. Ujung-ujungnya, kita merasa kecil, merasa takut karena tidak bisa memperbaikinya.

Kedua, berkaitan dengan sikap malas, sesuatu yang menjengkelkan. Ambil contoh ketika teman saya beralasan bahwa semua hal yang berbau komputer dan internet merupakan pekerjaan staf IT dan karena itu pula harus orang IT yang membereskannya. Padahal jika dia mau belajar, sedikit saja, masalah seperti printer ngadat atau update antivirus, ini adalah hal yang mudah. Ponakan perempuan saya yang berumur enam tahun saja sudah mahir.

Sekarang ini Facebook, Twitter, Plurk begitu menggejala. Hampir tiap hari kita update status dan utak-atik menu di dalamnya. Bahkan dulu, Friendster, menyediakan fasilitas edit html di template aslinya agar bisa dirambah pemilik akunnya. Terbukti banyak sekali tampilan FS yang cukup menawan.

Jika kita bisa utak-atik coding html di FS atau blog yang rumitnya minta ampun itu, mengapa untuk setting kompi, update antivirus atau benerin YM yang ngadat saja kita enggan?

0 comments:

Post a Comment